Rabu, 31 Desember 2014

Resensi film “selamat siang, Risa!”

Selamat siang Risa merupakan sebuah film karya sutradara Ine febriyanti yang juga merupakan sosialisasi dari KPK sebagai bentuk propaganda anti korupsi. Film ini menceritakan tentang suatu sikap dari Pak Woko seorang penanggung jawab gudang yang dengan integritasnya menunjukkan sikap anti korupsi.

SUTRADARA
Ine Febriyanti

PEMERAN
Woko                 : Tora Sudiro
Istri pak Woko   : Dominique Diyose
Risa                   : Medina Kamil

SINOPSIS
Film ini berlatar tahun 1974 pada zaman orde baru. Diawali dengan penggambaran keluarga pak Woko yang hidup pas-pasan. Pak Woko bekerja sebagai pegawai penjaga gudang beras, beliau adalah tulang punggung keluarganya sehingga ia harus berjuang untuk menghidupi seorang istri dan dua anaknya yang masih kecil. Untuk menambah penghasilan suaminya, Bu Woko bekerja sebagai penjahit baju. Pada suatu saat persediaan beras pak Woko menipis dan anak pak Woko sakit demam tinggi sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Biaya rumah sakit dan penebusan obat membuat keluarga pak Woko kebingungan untuk mencari tambahan uang sehingga pak Woko terpaksa menjual radio miliknya. Pada saat yang bersamaan, seorang pengusaha beras bernama koh abeng mendatangi rumah pak Woko dengan maksud menyewa gudang di tempat pak Woko bekerja untuk menimbun beras karena beberapa hari lagi harga beras akan naik.


Saudagar tersebut kemudian menawari pak Woko sejumlah uang imbalan dengan tujuan agar pak Woko mengizinkan pengusaha tersebut menaruh beras-berasnya digudang milik perusahaan pak Woko bekerja. Pak Woko pun berfikir keras apakah akan menolak atau menerima tawaran dari saudagar tersebut. Disatu sisi Pak Woko ingin berlaku jujur dengan tidak menerima uang suap, namun disatu sisi pak Woko juga membutuhkan dana untuk mebiayai keluarga dan menebus obat anaknya yang sakit. Istrinya gelisah menunggu jawaban pak Woko dibalik dinding kamar.  Akhirnya, pak Woko mengikuti kata hatinya dan dengan tegas menolak untuk melakukan tindakan tidak terpuji tersebut. Keputusannya membuat hati istri pak Woko lega dan disyukuri oleh keluarga pak Woko karena berperilaku jujur, keteladanan pak Woko pun menurun ke putrinya yang bernama Risa. Film ini diakhiri dengan adegan Risa menolak tawaran uang seperti ayahnya yang menolak uang suap koh Abeng, kemudian Risa pergi dari kantor bersama dengan supirnya, dan terjebak kemacetan. Risa turun dari mobil dan memilih berjalan kaki sambil melihat fenomena – fenomena korupsi “kecil-kecilan” yang terjadi di masyarakat. Melihat seorang polisi yang sedang menerima uang dan berbagai macam ragam sisi lain kehidupan di ibukota.

KELEBIHAN
Film ini mengingatkan para penontonnya bahwa korupsi terjadi disekitar kita sehingga kita harus berhati - hati agar tidak ikut melakukan tindakan tidak terpuji tersebut.
Membuat kita tersadar bahwa sikap jujur sangatlah penting

KONFLIK SOSIAL
Korupsi (kasus penyuapan)

PEMECAHAN MASALAH
>Menanamkan sikap jujur pada setiap individu
>Memberikan penyuluhan kemasyarakat tentang bahaya korupsi
>Memberikan contoh contoh positif

KATA - KATA MUTIARA
"mungkin saya bodoh, mungkin saya salah, tapi kebodohan dan kesalahan saya tidak akan saya sesali sampai mati"
"semuanya kembali lagi dari awal, darimana kita berasal, bagaimana kita, akan mempengaruhi tindakan kita dimasa depan"

Senin, 17 November 2014


INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

I. INDIVIIDU


1.1. Pengertian individu


Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil. Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda.

INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

I. INDIVIIDU

1.1. Pengertian individu

Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil. Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.

1.2. Pengertian pertumbuhan

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar dari sedikit menjadi banyak, dari sempi t menjadi luas, dan lain-lain.

1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

Beberapa faktor yang mempegaruhi Pertumbuhan Antara Lain :

a. Faktor Biologis.

Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan , kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama.

b. Faktor Geografis.

Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan mencimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.

c. Faktor Kebudayaan Khusus.

Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga.

II. KELUARGA

1.1. Pengertian keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

1.2. Fungsi keluarga

Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga tersebut.

Fungsi keluarga menurut Friedman 1998 (dalam Setiawati & Santun, 2008) adalah :

a. Fungsi Afektif

Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga.

b. Fungsi Sosialisasi

Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi.

c. Fungsi Reproduksi

Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.

d. Fungsi Ekomomi

Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.

e. Fungsi Perawatan Kesehatan

Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.

1.3. Macam-macam fungsi keluarga

a. Fungsi Biologis

Dengan fungsi ini diharapkan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya. Karena dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan keturunan.

b. Fungsi Pemeliharaan

Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya terlindung dari gangguan udara, penyakit dan bahaya lainnya.

c. Fungsi Ekonomi

Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan manusia yang pokok yaitu, kebutuhan makan dan minum, kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya dan kebutuhan tempat tinggal.

d. Fungsi Keagamaan

Keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

e. Fungsi Sosial

Keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat.

III. MASYARAKAT

3.1. Pengertian masyarakat

Drs. JBAF Mayor Polak menyebut masyarakat (society) adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri atas banyak sekali kolektiva-kolektiva serta kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas kelompok-kelompok lebih baik atau subkelompok.

Menurut Prof. M. M. Dojojodiguno tentang masyrakat adalah suatu kebulatan daripada segala perkembangan dalam hidup bersama antara manusia dengan manusia.

3.2. Golongan masyarakat

Masyarakat Sederhana.

Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam.

Masyarakat Maju.

Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.

3.3. Perbedaan kelompok masyarakat non industri dan masyarakat industri.

Masyarakat non Industri.

Secara garis besar, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).

Kelompok Primer

Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok ”face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.Sifat interaksidalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.
Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar, kelompok agama, dan lain sebagainya.

Kelompok sekunder

Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifatkekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi.
Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.

Masyarakat Industri

Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.

3.4. Hubungan antara individu, keluarga dan masyarakat

Aspek individu, kelompok, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Ketiganya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Jika tidak ada individu maka tidak ada kelompok, jika tidak ada kelompok tidak akan ada keluarga, jika tidak ada keluarga tidak akan masyarakat. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya.

Makna Individu

Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya. Pendapat lain bahwa manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi (individu) yang khas menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan serta kelemahan-kelemahannya.

Makna Keluarga

Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak.

Disini kita sebutkan 5 macam sifat terpenting, yaitu :

1. Hubungan suami-isteri.
2. Bentuk perkawinan di mana suami-isteri itu diadakan dan dipelihara.
3. Susunan nama-nama dan istilah-istilah termasuk cara menghitung keturunan.
4. Milik atau harga benda keluarga.
5. Pada umumnya keluarga itu tempat bersama / rumah bersama.

Makna Masyarakat

Seperti halnya dengan definisi sosiologi yang banyak jumlahnya kita dapati pula definisi-definisi tentang masyarakat yang juga tidak sedikit. Mengenai arti masyarakat ini, baiklah di sini kita kemukakan beberapa definisi mengenai masyarakat itu, seperti misalnya:

1. R. Linton : Setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.

2. M.J Herskovist : Kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu
.

3. J.L Gillin dan J.P Gillin : kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama.

4. S.R Steinmetz : Kelompok manusia yang terbesar yang meliputi pengelompokkan-pengelompokkan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai hubungan yang erat dan teratur.

5. Hasan Shadily : Golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, dengan atau karena sendirinya, bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.

Kelompok manusia yang dimaksud di atas yang belum terorganisasikan mengalami proses fundamental, yaitu:

1. Adaptasi dan organisasi dari tingkah laku para anggota.
2. Timbul perasaan berkelompok secara lambat laun atau lesprit de corps
Proses ini biasanya bekerja tanpa disadari dan diikuti oleh semua anggota kelompok dalam suasana trial dan error.

Mengingat definisi-definisi masyarakat tersebut di atas, maka dapat di ambil kesimpulan, bahwa masyarakat harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:

a. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak. Bukan pengumpulan binatang.
b. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama dalam suatu daerah tertentu.
c. Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.

Hal ini disebabkan manusia sejak lahir mempunyai 2 hasrat / keinginan, yaitu:

a. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya (yaitu masyarakat), ilmu sosial.
b. keinginan untuk menjadi satu dengan suasana sekelilingnya.
Menurut Ellwood, faktor-faktor yang menyebabkan manusia hidup bersama, adalah:
a. Dorongan untuk mencari makan.
b. Dorongan untuk mempertahankan diri.
c. Dorongan untuk melangsungkan jenis.

Jadi masyarakat itu dibentuk oleh individu-individu yang beradab dalam keadaan sadar. Individu-individu yang hilang ingatan, individu-individu yang fikirannya rusak, individu-individu type bertapa tidak dapat menjadi anggota masyarakat yang permanen, melainkan hanyalah kepada mereka yang benar-benar saling mengikatkan dirinya dengan individu-individu lainnya.

IV. URBANISASI

4.1 Pengertian Urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.

Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasiberarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.

Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.

Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.

4.2. PROSES TERJADINYA URBANISASI

A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi

1.                 Kehidupan kota yang lebih modern
2.                 Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
3.                 Banyak lapangan pekerjaan di kota
4.                 Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas

B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi

1.                 Lahan pertanian semakin sempit
2.                 Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3.                 Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4.                 Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5.                 Diusir dari desa asal
6.                 Memiliki impian kuat menjadi orang kaya

C. Keuntungan Urbanisasi

1.                 Memoderenisasikan warga desa
2.                 Menambah pengetahuan warga desa
3.                 Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
4.                 Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa

D. Akibat urbanisasi

1.                 Terbentuknya suburb tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
2.                 Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
3.                 Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
4.                 Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal

V. KESIMPULAN

1. Individu adalah bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Bahwa manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi (individu) yang khas menurut corak kepribadiannya.

2. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga biasanya terdiri dari sepasang suami istri dan keturunan-keturunannya.

3. Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.

          Individu, keluarga dan masyarakat ini adalah aspek penting yang berperan di kehidupan sosial, jika tidak ada indivitu maka tidak akan mungkin bisa membangun sebuah keluarga dan tidak akan mungkin juga bisa membangun masyarakat.
         
Daftar Pustaka

      KELOMPOK 2
  • Bayu Amanda putra
  • Elzar Pratama Putra
  • Fahrul rozi
  • Rezky Setyawan W.P
  • Tri Aditya

Senin, 06 Oktober 2014

pembahasan tentang ISD dan IPS

Nama     : Elzar Pratama Putra
NPM      : 23414545
Kelas     : 1IC06


ILMU SOSIAL DASAR

Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang mempelajari tentang masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang terjadi pada masyarakat Indonesia, dengan menggunakan Teori-teori ( fakta, konsep, teori ) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-lapangan sosial, seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah.
Sebagai mahkluk sosial, komunikasi terjadi setiap saat. Pada saat ini kita mempelajari ilmu sosial dasar yang berkaitan juga dengan kehidupan sehari-hari agar kita dapat berkomunikasi dengan baik saat berada di masyarakat.

• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ilmu ada 2 pengertian.
  1. Ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerapakan gejala-gejala di bidang (pengetahuan) tertentu.
  2. Ilmu adalah sebagai pengetahuan atau kepandaian tentang soal duniawi, akhirat, lahir, bathin, dan lain-lain.

• Pengertian Sosial Menurut Beberapa Ahli
  1. LEWIS : Sosial adalah sesuatu yang dicapai, dihasilkan dan ditetapkan dalam interaksi sehari-hari antara warga negara dan pemerintahannya
  2. KEITH JACOBS : Sosial adalah sesuatu yang dibangun dan terjadi dalam sebuah situs komunitas
  3. RUTH AYLETT : Sosial adalah sesuatu yang dipahami sebagai sebuah perbedaan namun tetap inheren dan terintegrasi
  4. PAUL ERNEST : Sosial lebih dari sekedar jumlah manusia secara individu karena mereka terlibat dalam berbagai kegiatan bersama
  5. PHILIP WEXLER : Sosial adalah sifat dasar dari setiap individu manusia

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Ilmu Pengetahuan Sosial atau social studies merupakan pengetahuan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat. di Indonesia pelajaran ilmu pengetauan sosial disesuaikan dengan berbagai prespektif sosial yang berkembang di masyarakat. Kajian tentang masyarakat dalam IPS dapat dilakukan dalam lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau siswa dan siswi atau dalam lingkungan yang luas, yaitu lingkungan negara lain, baik yang ada di masa sekarang maupun di masa lampau. Dengan demikian siswa dan siswi yang mempelajari IPS dapat menghayati masa sekarang dengan dibekali pengetahuan tentang masa lampau umat manusia. Untuk lebih memahami pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial, mari kita simak pengertian dari beberapa ahli:

  1. Somantri (Sapriya:2008:9) menyatakan IPS adalah penyederhanaan atau disiplin ilmu ilmu sosial humaniora serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan.
  2. Mulyono Tj. (1980:8) berpendapat bahwa IPS adalah suatu pendekatan interdisipliner (inter-disciplinary approach) dari pelajaran ilmu-ilmu soial, seperti sosiologi antropologi budaya, psikologi sosial,sejarah, geografi, ekonomi, politik, dan sebagainya.
  3. Saidiharjo (1996:4) menyatakan bahwa IPS merupakan kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti:geografi, ekonomi, sejarah,sosiologi,politik
  4. Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.
  5. Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti:
  •  menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas Menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar dan lanjutan,
  • mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna.
      6. S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan sejumlah           mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang                    berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek                    sejarah,ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.


     7. Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan bidang studi yang menghormati,                mempelajari, mengolah, dan membahas hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah             human relationship hingga benarbenar dapat dipahami dan diperoleh pemecahannya.                          Penyajiannya harus merupakan bentuk yang terpadu dari berbagai ilmu sosial yang telah                   terpilih, kemudian disederhanakan sesuai dengan kepentingan sekolah sekolah.


Perbedaan antara ISD dan IPS
  1. Ilmu sosial dasar diberikan di Perguruaan Tinggi, Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di sekolah dasar dan sekolah lanjutan. 
  2. Ilmu sosial dasar merupakan mata kuliah tunggal sedangkan ilmu pengetahuan sosial dasar merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran(untuk sekolah lanjutan). 
  3. Ilmu Sosial dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang ilmu pengetahuan social diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual. 

Persamaan antara ISD dan IPS
  1. Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan. 
  2. Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri. 
  3. Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.

jadi dari data diatas dapat saya simpulkan bahwa ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang mempelajari tentang cara manusia berkomunikasi/berhubungan dengan satu sama lain. sedangkan Ilmu pengetahuan sosial adalah ilmu yang mempelajari kegiatan hidup manusia dalam kelompok yang disebut masyarakat dengan menggunakan berbagai disiplin ilmu sosial.